Tuesday, March 1, 2011

Bimbingan dan Konseling Komprehensif

Pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Program bimbingan dan konseling sekolah merupakan serangkaian rencana aktivitas layanan bimbingan dan konseling di sekolah, yang selanjutnya akan menjadi pedoman bagi setiap personel dalam pelaksanaan dan pertanggungjawabannya. Program bimbingan dan konseling sekolah yang komprehensif di dalamnya akan tergambarkan visi, misi, tujuan, fungsi, sasaran layanan, kegiatan, strategi, personel, fasilitas dan rencana evaluasinya. Dengan demikian, program bimbingan dan konseling sekolah yang komprehensif disusun untuk merefleksikan pendekatan yang menyeluruh bagi dasar penyusunan program, pelaksanaan program, sistem manajemen, dan sistem pertanggungjawabannya. Selain itu, program bimbingan dan konseling sekolah dirancang untuk menjamin bahwa setiap siswa memiliki hak yang sama untuk memperoleh  manfaat program itu. Sehingga kenyataan yang sering muncul, yaitu aktivitas konselor sekolah yang menghabiskan banyak waktunya untuk memenuhi kebutuhan sebagian kecil siswa (secara khusus hanya mengurus kebutuhan siswa berprestasi rendah dan bermasalah) tidak terjadi lagi.  Dengan demikian, secara mendasar program bimbingan dan konseling sekolah direkomendasikan sebagai upaya pemberian layanan langsung bagi seluruh siswa, jadi setiap siswa meneriman manfaat program tersebut.
Sehubungan dengan sifat program bimbingan dan konseling komprehensif,  ada tiga hal yang secara mendasar perlu diperhatikan dalam penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu: (1) ruang lingkup yang menyeluruh, (2) dirancang lebih berorientasi pencegahan; dan (3) tujuannya pengembangan potensi siswa.


1.      Ruang lingkup layanan
      Program bimbingan dan konseling sekolah yang komprehensif tidak saja berfokus pada layanan bagi seluruh siswa tetapi juga pada seluruh aspek kehidupan siswa. Artinya mulai usia dini (Taman Kanak-Kanak) sampai dengan usia remaja (SMA/SMK) harus mengetahui, memahami dan dapat bekerja dalam tiga area kehidupan mereka, yaitu kehidupan: (1) akademik, (2) karir dan (3) pribadi-sosial. Titik berat program bimbingan dan konseling sekolah adalah kesuksesan bagi setiap siswa, artinya siswa tidak hanya dimotivasi, didorong dan siap untuk belajar pengetahuan sekolah, tetapi program bimbingan dan konseling sekolah membantu seluruh siswa agar sukses berprestasi di sekolah dan kehidupannya lebih berkembang serta mampu memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarakat sekitarnya.

 2.    Dirancangan sebagai pencegahan
 Tujuan program bimbingan dan konseling sekolah  adalah untuk memberikan kemampuan khusus dan memsiswai sikap pencegahan yang proaktif, serta memfasilitasi  semua siswa memperoleh keberhasilan akademik, karir, dan pengembangan pengalaman pribadi-sosialnya. Oleh karena itu, tugas konselor tidak dibatasi sebagai penasihat dan pencari solusi tentang permasalahan yang dihadapi para siswa tetapi melalui pelaksanaan program bimbingan dan konseling sekolah konselor lebih mengarahkan aktivitasnya pada pencegahan risiko yang mungkin dihadapi para siswa.

3. Pengembangan potensi siswa
   Program bimbingan dan konseling yang komprehensif dirancang tidak hanya untuk pencegahan permasalahan siswa, tetapi disusun sebagai pelayanan untuk menemukan karakteristik dan kebutuhan siswa pada berbagai jenis dan tahapan perkembangan. Dengan kata lain program bimbingan dan konseling sekolah yang komprehensif harus mampu membangun tujuan-tujuan, memprediksi hasil, menentukan dukungan sistem dan kebijakan yang tepat baik bagi siswa, konselor sekolah, guru, wali kelas, pengawas bimbingan dan konseling,  orang tua atau masyarakat, sehingga mempertinggi prestasi pembelajaran siswa (akademik, karir, dan pribadi-sosial). Secara khusus, program bimbingan dan konseling sekolah yang komprehensif harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)   Program bimbingan dan konseling sekolah merupakan kesatuan komponen tujuan institusi sekolah;
2)   Program bimbingan dan konseling sekolah memberikan kesempatan pelayanan kepada semua siswa;
3) Program bimbingan dan konseling ditunjang dengan keberadaan konselor yang profesional.(keahlian, keterampilan, komitmen, pengembangan diri);
4)  Memastikan bahwa program konseling sekolah merupakan rancangan yang dapat dilaksanakan dalam sebuah gaya yang sistematik untuk semua siswa;
5)  Program bimbingan dan konseling mampu menghasilkan pengetahuan, sikap dan kemampuan-kemampuan siswa lainnya yang dapat didemonstrasikan sebagai sebuah hasil dari keikutsertaan mereka dalam sebuah program bimbingan dan konseling sekolah. 


Rujukan:
Suherman, Uman. (2007). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi: Madani.

Yusuf,S.,& Nurishan,J. 2009. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

No comments:

Post a Comment

Pages