Thursday, March 3, 2011
Contoh Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK
Mata Layanan | : | Layanan Dasar |
Bidang Bimbingan | : | Pribadi-sosial |
Jenis Bimbingan | : | Bimbingan Kelompok |
Standar Kompetensi | : | Keterampilan Merancang/Menaklukkan Tujuan |
Kompetensi Dasar | : | Mempraktekkan sikap bertanggungjawab secara pribadi terhadap konsekuensi yang muncul dari pengambilan keputusan bersama. |
Indikator | : | 1. Dapat menjalin komunikasi yang efektif dalam upaya melakukan koordinasi dalam kelompok dalam upaya mencapai tujuan. 2. Dapat merancang strategi dengan baik dalam mencapai suatu tujuan yang diharapkan. 3. Dapat berkonsentrasi dalam mencapai tujuan 4. Dapat menjalin kerjasama dalam mencapai tujuan. |
Tujuan Layanan | : | Para siswa dapat membuat keputusan, merancang tujuan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meraih tujuan bersama. |
Materi Layanan | : | Merancang Strategi yang Efektif |
Metode dan Teknik | : | Metode Movement : Teknik Digtatik Eksperiental: Pindah Botol Aqua- Gelas |
Alat dan Bahan | : | Aqua botol, gelas dan air |
Uraian langkah-langkah kegiatan
1. Tahap Awal
a. Pernyataan tujuan : Konselor mengecek peserta dengan penuh semangat dan keceriaan supaya peserta lebih termotivasi dan bersemangat untuk mengikuti layanan, memberikan informasi tentang tujuan pelaksanaan bimbingan kelompok, penyampaian kompotensi yang akan dicapai serta skenario pelaksanaan kegiatan layanan.
- Adapun tujuan pelaksanaan bimbingan kelompok ini yaitu supaya siswa dapat membuat keputusan, merancang tujuan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meraih tujuan bersama.
- Hari ini kita akan mempraktekkan tentang pentingnya suatu kerjasama tim dalam upaya menghadapi masalah untuk mencapai tujuan bersama dengan merancang strategi dalam tim kelompok.
- Kita akan memainkan game tentang “Pindah Botol Aqua dan Gelas”.
- Botol aqua dan gelas diletakkan di atas tanah (garis start)
- Dengan posisi membentuk lingkaran saling berhadapan, tugas kelompok memindahkan botol aqua yang berisi air sampai ke tempat gelas berisi air, kemudian balik membawa ke tampat awal (botol aqua) sebagai garis finishnya.
- Masing-masing kelompok memindahkan botol aqua dengan telunjuk tangan kanan masing-masing individu dalam kelompok ke tempat yang sudah ditentukan.
- Setelah sampai di tempat yang ditentukan, masing-masing kelompok memindahkan gelas yang berisi air dengan telunjuk tangan kanan masing-masing individu dalam kelompok.
- Masing-masing kelompok punya waktu hanya 5 menit saja.
- Permainan akan berakhir apabila masing-masing kelompok sudah berhasil memindahkan gelas sampai ke tempat pertama/finish.
- Kelompok yang berhasil pertama kali dinyatakan sebagai pemenangnya.
- Setelah selesai permainan ini, barulah kita mengadakan refleksi terhadap apa yang baru saja telah dilakukan.
b. Pembentukan kelompok : Dalam pembagian kelompok ini,peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Adapun pembagian kelompok tersebut berdasarkan nomor urut yang dikondisikan, dimana nomor ganjil berkumpul dengan yang ganjil begitupun yang nomor genap berkumpul dengan yang genap.
c. Konsolidasi : Konselor memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan konsolidasi sekiranya ada yang belum dipahami dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dan tugasnya. Misalnya,”Adik-adik semuanya,apa sudah mengerti dengan kegiatan yang akan kita adakan sekarang? Kalau ada yang belum mengerti silakan ditanyakan!”
2. Tahap Transisi
a. Storming : Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif. Misalnya saja ”Adik-adik semuanya yang sangat luar biasa,,nah bapak harapkan adik-adik mengikuti kegiatan ini dengan baik,tidak usah tegang, namun relaks tapi fokus.ok siap anak-anak!”
d. Norming :Konselor melakukan re-konsolidasi dan re-konstruksi kelompok dengan melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti dengan tugasnya masing-masing. Saya akan berikan adik-adik untuk mencobanya terlebih dahulu, saya berikan waktu lima menit untuk mencobanya.
3. Tahap Kerja
a. Eksperientasi
Peserta yang sudah berada dalam kelompoknya masing-masing dikondisikan untuk melakukan permainan yang sudah dipersiapkan, yaitu memindahkan botol aqua dan gelas berisi air. Adapun operasional pelaksanaannya yaitu:
- Masing-masing kelompok disuruh untuk berbaris untuk melakukan warming up dengan teknik data prosesing : mengurutkan beberapa karakteristik kelompok.
- Fasilitator menyuruh masing-masing kelompok untuk menyiapkan diri memindahkan botol ke tempat yang ditentukan, dimana di tempat tersebut sudah dinanti oleh sebuah gelas yang berisi air untuk dipindahkan ke tempat awal dengan jari telunjuk.
- Peserta disuruh memindahkan botol aqua yang berisi air ke tempat yang ditentukan dengan menggunakan jari telunjuk kanan masing-masing anggota kelompok.
- Setelah sampai di tempat yang ditentukan, peserta pada masing-masing kelompok disuruh untuk memindahkan gelas berisi air yang sudah disediakan fasilitator. Gelas tersebut dipindahkan ke tempat awal dimana botol berisi air diletakkan sebelum dipindahkan tadi.
- Bagi yang sampai pertama kali dinyatakan sebagai pemenangnya.
- Waktu yang disediakan hanya 5 menit. Sehingga peserta berkompetisi dengan waktu dan kecepatan mencapai garis finish.
b. Identifikasi
Apabila kegiatan tersebut sudah dijalankan,dan semua kelompok sudah selesai melakukannya, maka selanjutnya konselor melakukan refleksi tahap satu dengan melontarkan beberapa pertanyaan untuk mengidentifikasi pola respon konseli setelah melakukan teknik movement (memindahkan botol dan gelas) tersebut (what happen?). Adapun pertanyaan yang bisa dimunculkan, yaitu:
- Apakah kalian sudah melakukan kegiatan tadi dengan sunggguh-sungguh?
- Apakah masing-masing anggota kelompok sudah terlibat dengan baik dalam kegiatan tadi?
- Apakah yang kalian pikirkan sebelum memindahkan botol dan gelas tadi dengan jari telunjuk saja?
c. Analisis
Konselor melakukan refleksi tahap dua dengan cara mengajak konseli/siswa untuk memikirkan makna bagi penyelesaian masalahnya (so what?). Adapun beberapa pertanyaan analisis yang bisa disampaikan yaitu:
- Apakah ada perbedaan tingkat kesusahan antara memindahkan botol dengan gelas yang berisi air ke tempat yang dituju tadi?
- Letak perbedaannya seperti apa?
- Mana yang lebih susah memindahkan botol aqua atau gelas yang berisi air?
- Apakah kalian mengalami kesulitan untuk merancang strategi dalam upaya mencapai tujuan tersebut?
- Bagaimana perasaan kalian ketika berhasil memindahkan kedua media tersebut ke tempat yang ditentukan tadi?
- Apakah kalian merasakan sesuatu yang berkesan setelah melakukan kegiatan tadi?
d. Generalisasi
Konselor melaksanakan refleksi tahap akhir dengan cara mengajak konseli/siswa membuat rencana perbaikan atas kelemahan-kelemahannya (now what?). Adapun beberapa pertanyaan yang bisa dilontarkan yaitu:
- Bagaimana upaya menghadapi kesulitan dalam memindahkan kedua instrumen tadi?
- Bagaimana upaya kalian untuk merancang strategi untuk mencapai tujuan tadi?
- Apa yang kalian dapat simpulkan dari kegiatan tadi, terkait dalam merancang dan menaklukkan tujuan?.
4. Tahap Terminasi
a. Refleksi umum : Konselor mengajak konseli untuk melakukan review atas proses bimbingan kelompok yang sudah dilaksanakan. Misalnya saja”Adik-adik semuanya, bagaimana perasaan kalian setelah melakukan kegiatan tadi?” Apakah kalian menemukan hal-hal baru yang sifatnya berkesa setelah mengikuti kegiatan tersebut? Pada intinya, kita perlu kekompakan dan kerjasama yang efektif dalam suatu tim sehingga dapat mencapai tujuan bersama.
b. Tindak Lanjut
Konselor memberikan penguatan kepada konseli untuk merealisasikan rencana-rencana perbaikannya. Misalnya” Adik-adik semuanya, karena kalian sudah mengetahui betapa pentingnya kerjasama tim, maka kita mestinya meningkatkan koordinasi, merancang strategi, komunikasi efektif dan kebersamaan tujuan.
Selengkapnya, download disini
STZKT2BDGR8V
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment